## Tes Psikologi Wajib bagi Pemegang Senjata Api Genggam di Mako Kopasgat: Upaya Peningkatan Keamanan dan Tanggung Jawab
Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) TNI Angkatan Udara (AU) menggelar tes psikologi bagi seluruh personelnya yang memegang senjata api genggam. Tes ini merupakan bagian penting dari proses perizinan dan perpanjangan izin kepemilikan senjata api, yang diikuti oleh para Perwira, Bintara, dan Tamtama Mako Kopasgat. Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis, 14 November 2024 di Gedung Wargaming Mako Kopasgat ini bertujuan untuk memastikan setiap individu yang memegang senjata api memiliki kondisi mental yang stabil dan terhindar dari risiko yang dapat membahayakan keamanan publik.
Kepemilikan senjata api merupakan tanggung jawab yang besar, membutuhkan lebih dari sekadar kemampuan teknis dalam pengoperasiannya. Oleh karena itu, tes psikologi ini dirancang sebagai langkah preventif untuk menilai aspek-aspek psikologis krusial yang dapat mempengaruhi keamanan dan keselamatan, baik bagi pemegang senjata api itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. Tes tersebut bertujuan untuk mendeteksi secara dini potensi ketidaklayakan personel dalam menggunakan senjata api genggam.
Evaluasi yang dilakukan oleh psikolog berlisensi ini meliputi serangkaian tes yang komprehensif. Beberapa di antaranya mencakup penilaian terhadap kestabilan emosi, kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan, serta deteksi dini potensi kecenderungan kekerasan atau gangguan mental lainnya. Hasil tes psikologi ini menjadi pertimbangan penting dalam menentukan kelayakan seseorang untuk tetap memegang izin kepemilikan senjata api genggam. Proses ini menekankan pentingnya kontrol diri, pemahaman mendalam akan tanggung jawab yang melekat, serta kesadaran penuh terhadap dampak potensial dari penggunaan senjata api terhadap individu dan masyarakat luas.
Untuk meningkatkan efisiensi dan jangkauan, tes psikologi ini memanfaatkan sistem *Computer Assisted Test* (CAT) yang menggunakan komputer dan laptop. Sistem CAT menawarkan sejumlah keunggulan dibandingkan metode manual konvensional. Penggunaan sistem berbasis komputer memungkinkan akses yang lebih luas bagi seluruh personel, serta memberikan hasil skor yang lebih cepat dan akurat.
Dengan adanya program tes psikologi ini, diharapkan jumlah pemegang senjata api genggam yang tidak memenuhi syarat dapat diminimalisir. Lebih jauh lagi, inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab di kalangan personel Kopasgat TNI AU dalam penggunaan senjata api genggam, sehingga berkontribusi pada terciptanya lingkungan yang lebih aman dan tertib. Komitmen TNI AU terhadap keselamatan dan keamanan publik tercermin dalam program ini, yang menjadi bukti nyata dari upaya untuk mencegah potensi penyalahgunaan senjata api dan memastikan penggunaan senjata api yang bertanggung jawab.
**Kata Kunci:** TNI AU, Kopasgat, Tes Psikologi, Senjata Api Genggam, Keamanan, Tanggung Jawab, Computer Assisted Test (CAT), Perizinan Senjata Api, Kesehatan Mental, Pertahanan Indonesia.